Pernahkah Anda terjebak di kemacetan, lalu iseng memperhatikan plat nomor kendaraan di depan? Penasaran dengan kode angka dan hurufnya, terutama kode awalnya yang menunjukkan asal daerah? Anda tidak sendirian! Banyak dari kita yang sering bertanya-tanya, “Ini plat nomor daerah mana, ya?”
Nah, artikel ini hadir untuk menjawab rasa penasaran Anda. Kami akan mengupas tuntas 10 plat nomor daerah paling bikin penasaran beserta arti dan asal daerahnya. Siap-siap terkejut, karena beberapa di antaranya mungkin tidak pernah Anda duga!
Anda akan diajak menelusuri keunikan kode plat nomor di Indonesia, mulai dari yang paling umum hingga yang paling langka. Bukan hanya sekadar daftar, kami juga akan menyajikan informasi menarik seputar sejarah dan fakta unik di balik setiap kode plat nomor.
Dengan membaca artikel ini, Anda tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga bisa menjadi “ahli” plat nomor dadakan di antara teman dan keluarga. Jadi, daripada terus menebak-nebak, yuk, simak langsung arti dan asal daerah 10 plat nomor paling bikin penasaran ini! Dijamin, perjalanan Anda di jalan raya akan semakin seru dan penuh wawasan. Siap membongkar misteri kode-kode angka di jalanan?
Oke, langsung saja kita bahas plat nomor daerah yang paling bikin penasaran di Indonesia!
10 Plat Nomor Daerah Paling Bikin Penasaran: Arti dan Asal Daerahnya!
Seringkali kita melihat kendaraan dengan plat nomor yang unik di jalan. Kadang bikin kita mikir, “Ini dari daerah mana ya?”. Nah, daripada terus-terusan bertanya-tanya, yuk kita bedah satu per satu misteri di balik plat nomor kendaraan yang berseliweran di jalanan Indonesia. Siap? Kita mulai petualangan kita dari angka 1!
1. Plat Nomor “BL”: Aceh yang Istimewa
Pernah liat plat nomor BL? Kalau kamu ngeh, plat ini sering banget kita jumpai, apalagi kalau kita lagi traveling di wilayah Sumatera. Nah, BL ini adalah kode plat nomor untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tapi, kenapa BL? Kenapa nggak AC atau AD (kayak kode daerah lain yang biasanya singkatan)?
Inilah yang bikin penasaran. Konon, penentuan kode plat BL ini ada kaitannya dengan sejarah panjang Aceh. Ada beberapa versi cerita yang beredar. Salah satunya, ada yang bilang kalau “BL” itu singkatan dari “Belanda”, merujuk pada masa penjajahan Belanda dulu. Namun, versi ini kurang kuat karena banyak juga daerah lain yang bekas jajahan Belanda tapi nggak pakai huruf ‘B’ di awal plat nomornya.
Versi lain yang lebih masuk akal mengaitkan “BL” dengan pembagian wilayah rayon pada masa lalu. Aceh, sebagai wilayah yang cukup luas, dibagi menjadi beberapa rayon, dan “BL” mungkin merupakan kode untuk salah satu rayon tersebut. Sayangnya, belum ada catatan historis yang benar-benar valid dan mendokumentasikan alasan pasti di balik pemilihan huruf BL ini. Jadi, misteri “BL” ini masih jadi teka-teki yang lumayan bikin penasaran.
Lebih spesifik lagi, plat nomor BL ini mewakili beberapa daerah di Aceh, seperti:
- Kota Banda Aceh: BL (dengan sub-kode huruf belakang tertentu)
- Kabupaten Aceh Besar: BL (dengan sub-kode huruf belakang yang berbeda dari Banda Aceh)
- Kabupaten Pidie: BL (…)
- Kabupaten Aceh Utara: BL (…)
- Kota Lhokseumawe: BL (…)
- Dan seterusnya…
Jadi, meskipun sama-sama BL, ada kode huruf belakang yang membedakan antara satu daerah dengan daerah lainnya di Aceh. Ini penting buat identifikasi kendaraan secara lebih spesifik.
Kata kunci yang relevan: plat nomor BL, Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, kode plat Aceh, asal usul plat BL, sejarah plat nomor, registrasi kendaraan Aceh, identifikasi kendaraan Aceh.
2. Plat Nomor “Z”: Priangan Timur yang Membingungkan (Bukan Jawa Timur!)
Plat nomor “Z”, nah ini nih yang sering jadi missconception. Banyak yang mengira plat Z itu dari Jawa Timur. Padahal, Z itu adalah kode plat nomor untuk wilayah Priangan Timur, Jawa Barat. Lebih tepatnya, wilayah eks-Karesidenan Priangan Timur.
Kenapa bisa membingungkan? Mungkin karena di Jawa Timur nggak ada plat nomor yang berawalan huruf Z. Dan, mungkin juga karena wilayah Priangan Timur ini nggak sepopuler daerah lain di Jawa Barat seperti Bandung (yang plat nomornya D).
Wilayah yang termasuk dalam plat nomor Z ini meliputi:
- Kabupaten Tasikmalaya: Z (dengan sub-kode huruf belakang tertentu)
- Kota Tasikmalaya: Z (…)
- Kabupaten Garut: Z (…)
- Kabupaten Ciamis: Z (…)
- Kota Banjar: Z (…)
- Kabupaten Pangandaran: Z (…)
Menariknya, penetapan kode plat nomor Z ini, seperti halnya plat nomor daerah lain di Indonesia, juga punya kaitan dengan sistem administrasi kendaraan pada zaman kolonial Belanda. Sistem ini kemudian diadopsi dan dimodifikasi oleh pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan. Jadi, meskipun kita nggak tahu pasti alasan spesifik di balik pemilihan huruf “Z”, kita tahu bahwa akarnya ada pada sejarah panjang sistem administrasi kendaraan di Indonesia.
Kata kunci yang relevan: plat nomor Z, Priangan Timur, Jawa Barat, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar, Pangandaran, kode plat Priangan Timur, sejarah plat nomor, plat nomor Jawa Barat.
3. Plat Nomor “KT”: Kalimantan Timur, Bukan Hanya Samarinda!
Plat nomor “KT” ini relatif mudah ditebak. KT adalah singkatan dari Kalimantan Timur. Tapi, yang sering bikin orang salah paham adalah mengira plat KT ini hanya untuk kendaraan dari Samarinda, ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
Memang benar, banyak kendaraan plat KT berasal dari Samarinda. Tapi, KT itu mencakup seluruh wilayah Kalimantan Timur, nggak cuma Samarinda. Jadi, jangan heran kalau kamu ketemu plat KT di Balikpapan, Bontang, atau daerah lain di Kalimantan Timur.
Wilayah spesifik yang menggunakan plat nomor KT antara lain:
- Kota Samarinda: KT (…)
- Kota Balikpapan: KT (…)
- Kabupaten Kutai Kartanegara: KT (…)
- Kabupaten Kutai Timur: KT (…)
- Kabupaten Kutai Barat: KT (…)
- Kabupaten Paser: KT (…)
- Kabupaten Penajam Paser Utara: KT(…)
- Kota Bontang: KT (…)
- Kabupaten Berau: KT (…)
- Mahakam Ulu : KT (…)
Sama seperti daerah lain, ada kombinasi huruf dan angka di belakang “KT” yang membedakan asal daerah kendaraan secara lebih rinci.
Kata kunci yang relevan: plat nomor KT, Kalimantan Timur, Samarinda, Balikpapan, Kutai, kode plat Kalimantan Timur, registrasi kendaraan Kalimantan Timur, plat nomor Kaltim.
4. Plat Nomor “KU”: Kalimantan Utara, Provinsi Termuda!
Nah, kalau “KT” adalah Kalimantan Timur, “KU” adalah kode plat nomor untuk provinsi tetangganya, yaitu Kalimantan Utara. Sebagai provinsi termuda di Indonesia (diresmikan tahun 2012), Kalimantan Utara memang masih relatif “baru” dibandingkan provinsi-provinsi lain.
Sebelum menjadi provinsi sendiri, Kalimantan Utara merupakan bagian dari Kalimantan Timur. Oleh karena itu, pemisahan kode plat nomor menjadi “KU” juga merupakan bagian dari proses pembentukan identitas provinsi baru ini.
Wilayah-wilayah yang menggunakan plat nomor KU meliputi:
- Kota Tarakan: KU (…)
- Kabupaten Bulungan: KU (…)
- Kabupaten Malinau: KU (…)
- Kabupaten Nunukan: KU (…)
- Kabupaten Tana Tidung: KU (…)
Meskipun provinsi baru, sistem registrasi kendaraan dan penomoran plat nomor di Kalimantan Utara tetap mengikuti standar nasional. Jadi, secara teknis, nggak ada perbedaan yang signifikan antara plat KU dengan plat nomor dari provinsi lain, selain kode hurufnya itu sendiri.
Kata kunci relevan: plat nomor KU, Kalimantan Utara, Tarakan, Bulungan, Malinau, Nunukan, Tana Tidung, kode plat Kalimantan Utara, provinsi termuda, plat nomor Kaltara.
5. Plat Nomor “KB”: Kalimantan Barat, Singkatan yang Jelas!
Plat nomor “KB” ini relatif mudah diingat. KB adalah singkatan dari Kalimantan Barat, salah satu provinsi di Pulau Kalimantan. Seperti plat nomor KT, KB juga mencakup seluruh wilayah Kalimantan Barat, nggak hanya ibu kotanya (Pontianak) saja.
Wilayah yang menggunakan plat nomor KB adalah:
- Kota Pontianak: KB (…)
- Kabupaten Mempawah: KB (…) (dahulu Kabupaten Pontianak)
- Kabupaten Sanggau: KB (…)
- Kabupaten Sintang: KB (…)
- Kabupaten Kapuas Hulu: KB (…)
- Kabupaten Ketapang: KB (…)
- Kabupaten Kayong Utara: KB (…)
- Kabupaten Melawi: KB (…)
- Kabupaten Landak: KB (…)
- Kabupaten Bengkayang: KB (…)
- Kabupaten Kubu Raya: KB (…)
- Kota Singkawang: KB (…)
- Kabupaten Sekadau: KB (…)
Penetapan kode “KB” ini juga kemungkinan besar mengikuti pola singkatan nama provinsi, sama seperti “KT” untuk Kalimantan Timur. Dan, sama seperti daerah lain, ada sub-kode huruf dan angka di belakang “KB” yang menunjukkan asal daerah yang lebih spesifik dari kendaraan tersebut.
Kata kunci yang relevan: plat nomor KB, Kalimantan Barat, Pontianak, Mempawah, Sanggau, Sintang, kode plat Kalimantan Barat, plat nomor Kalbar.
6. Plat Nomor “KH”: Kalimantan Tengah, Bukan Hanya Palangkaraya!
“KH” adalah kode plat nomor untuk Kalimantan Tengah, provinsi yang berada di tengah-tengah Pulau Kalimantan. Seringkali orang mengira plat KH hanya untuk kendaraan dari Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah. Padahal, KH berlaku untuk seluruh wilayah Kalimantan Tengah.
Daerah-daerah yang menggunakan plat nomor KH antara lain:
- Kota Palangkaraya: KH (…)
- Kabupaten Kotawaringin Barat: KH (…)
- Kabupaten Kotawaringin Timur: KH (…)
- Kabupaten Kapuas: KH (…)
- Kabupaten Barito Selatan: KH (…)
- Kabupaten Barito Utara: KH (…)
- Kabupaten Barito Timur: KH (…)
- Kabupaten Murung Raya: KH (…)
- Kabupaten Pulang Pisau: KH (…)
- Kabupaten Gunung Mas: KH (…)
- Kabupaten Katingan: KH (…)
- Kabupaten Seruyan: KH (…)
- Kabupaten Sukamara: KH (…)
- Kabupaten Lamandau: KH (…)
Alasan di balik pemilihan huruf “KH” untuk Kalimantan Tengah mungkin nggak sesederhana singkatan nama provinsi seperti “KT” atau “KB”. Bisa jadi ada kaitannya dengan pembagian wilayah administratif pada masa lalu, atau faktor historis lainnya.
Kata kunci yang relevan: plat nomor KH, Kalimantan Tengah, Palangkaraya, Kotawaringin, kode plat Kalimantan Tengah, plat nomor Kalteng.
7. Plat Nomor “DA”: Kalimantan Selatan, Bukan ‘Daerah’ Lain!
Nah, ini dia plat nomor yang sering bikin orang salah tebak! Plat nomor “DA” adalah kode untuk Kalimantan Selatan. Seringkali orang mengira “DA” itu singkatan dari kata “Daerah”, lalu menebak-nebak daerah mana yang dimaksud. Padahal, “DA” itu memang kode khusus untuk Kalimantan Selatan.
Wilayah yang termasuk dalam plat nomor DA meliputi:
- Kota Banjarmasin: DA (…)
- Kota Banjarbaru: DA (…)
- Kabupaten Banjar: DA (…)
- Kabupaten Barito Kuala: DA (…)
- Kabupaten Tapin: DA (…)
- Kabupaten Hulu Sungai Selatan: DA (…)
- Kabupaten Hulu Sungai Tengah: DA (…)
- Kabupaten Hulu Sungai Utara: DA (…)
- Kabupaten Tabalong: DA (…)
- Kabupaten Tanah Laut: DA (…)
- Kabupaten Tanah Bumbu: DA (…)
- Kabupaten Kotabaru: DA (…)
- Balangan: DA (…)
Asal-usul pemilihan huruf “DA” untuk Kalimantan Selatan juga masih jadi misteri kecil. Belum ada sumber yang secara gamblang menjelaskan alasan di baliknya. Namun, yang jelas, “DA” ini sudah menjadi identitas kendaraan dari Kalimantan Selatan sejak lama.
Kata kunci yang relevan: plat nomor DA, Kalimantan Selatan, Banjarmasin, Banjarbaru, kode plat Kalimantan Selatan, plat nomor Kalsel, asal usul plat DA.
8. Plat Nomor “BM”: Riau Daratan, Bukan Hanya Pekanbaru!
Plat nomor “BM” adalah kode untuk wilayah Riau, tapi lebih spesifiknya adalah Riau Daratan. Riau Daratan ini mencakup sebagian besar wilayah daratan Provinsi Riau, nggak termasuk wilayah kepulauan (yang punya kode plat nomor sendiri, yaitu “BP”).
Seringkali orang mengira plat BM hanya untuk kendaraan dari Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau. Padahal, BM itu berlaku untuk banyak daerah lain di Riau Daratan.
Wilayah-wilayah tersebut antara lain:
- Kota Pekanbaru: BM (…)
- Kabupaten Kampar: BM (…)
- Kabupaten Indragiri Hulu: BM (…)
- Kabupaten Indragiri Hilir: BM (…)
- Kabupaten Pelalawan: BM (…)
- Kabupaten Rokan Hulu: BM (…)
- Kabupaten Rokan Hilir: BM (…)
- Kabupaten Siak: BM (…)
- Kabupaten Kuantan Singingi: BM (…)
- Kabupaten Bengkalis: BM (…)
- Kota Dumai: BM (…)
Pemilihan huruf “BM” untuk Riau Daratan ini juga belum diketahui secara pasti alasannya. Namun, yang jelas, kode ini sudah digunakan sejak lama dan menjadi bagian dari sistem registrasi kendaraan di Indonesia.
Kata kunci yang relevan: plat nomor BM, Riau, Riau Daratan, Pekanbaru, kode plat Riau, plat nomor kendaraan Riau, asal usul plat BM.
9. Plat Nomor “BP”: Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan!
Plat nomor “BP” adalah kode untuk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Berbeda dengan Riau Daratan yang berplat nomor “BM”, Kepulauan Riau punya kode sendiri karena karakteristik geografisnya yang berupa kepulauan.
Kepulauan Riau merupakan provinsi yang relatif baru, hasil pemekaran dari Provinsi Riau. Sebelum menjadi provinsi sendiri, wilayah Kepulauan Riau juga menggunakan plat nomor BM. Namun, setelah pemekaran, kode plat nomornya diubah menjadi “BP” untuk membedakannya dari wilayah Riau Daratan.
Wilayah yang menggunakan plat nomor BP meliputi:
- Kota Batam: BP (…)
- Kota Tanjung Pinang: BP (…)
- Kabupaten Bintan: BP (…)
- Kabupaten Karimun: BP (…)
- Kabupaten Natuna: BP (…)
- Kabupaten Lingga: BP (…)
- Kabupaten Kepulauan Anambas: BP (…)
Pemilihan huruf “BP” untuk Kepulauan Riau ini juga nggak diketahui secara pasti alasannya. Namun, yang jelas, kode ini menjadi identitas kendaraan dari provinsi kepulauan yang strategis ini.
Kata kunci yang relevan: plat nomor BP, Kepulauan Riau, Batam, Tanjung Pinang, kode plat Kepulauan Riau, plat nomor Kepri, asal usul plat BP.
10. Plat Nomor “AG”: Wilayah Eks-Karesidenan Kediri dan Madiun (Jawa Timur), Bukan “AG” Biasa!
Plat nomor “AG” ini menarik karena mencakup dua wilayah eks-karesidenan di Jawa Timur, yaitu Kediri dan Madiun. Jadi, nggak heran kalau plat AG ini cukup sering terlihat di jalanan Jawa Timur, selain plat L (Surabaya), S (Bojonegoro, Mojokerto, dan sekitarnya), W (Sidoarjo, Gresik), dan N (Malang, Pasuruan, dan sekitarnya).
Wilayah eks-Karesidenan Kediri yang menggunakan plat nomor AG meliputi:
- Kota Kediri: AG (…)
- Kabupaten Kediri: AG (…)
- Kabupaten Blitar: AG (…)
- Kota Blitar: AG (…)
- Kabupaten Tulungagung: AG (…)
- Kabupaten Nganjuk: AG (…)
- Kabupaten Trenggalek: AG (…)
Sementara itu, wilayah eks-Karesidenan Madiun yang juga menggunakan plat nomor AG meliputi:
- Kota Madiun: AG (…)
- Kabupaten Madiun: AG (…)
- Kabupaten Ngawi: AG (…)
- Kabupaten Magetan: AG (…)
- Kabupaten Ponorogo: AG (…)
- Kabupaten Pacitan: AG (…)
Kenapa dua eks-karesidenan ini menggunakan kode plat nomor yang sama? Ini berkaitan dengan sejarah pembagian wilayah administratif pada masa lalu. Pada zaman kolonial Belanda, wilayah Kediri dan Madiun merupakan dua karesidenan yang berbeda. Namun, setelah kemerdekaan, sistem karesidenan ini dihapus, dan wilayah-wilayah tersebut digabungkan dalam satu kode plat nomor, yaitu “AG”.
Alasan di balik pemilihan huruf “AG” sendiri juga masih belum jelas. Namun, yang pasti, kode ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kendaraan di wilayah Kediri dan Madiun.
Kata kunci yang relevan: plat nomor AG, Kediri, Madiun, Jawa Timur, eks-Karesidenan Kediri, eks-Karesidenan Madiun, kode plat Kediri, kode plat Madiun, plat nomor Jawa Timur, asal usul plat AG.
Nah, itu dia pembahasan lengkap 10 plat nomor daerah yang paling bikin penasaran di Indonesia. Semoga artikel ini bisa menghilangkan rasa penasaran kamu, ya!
FAQ: 10 Plat Nomor Daerah Paling Bikin Penasaran
Berikut adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul terkait plat nomor kendaraan di Indonesia:
Q: Apa itu plat nomor dan mengapa penting?
A: Plat nomor, atau secara resmi disebut Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), adalah identitas unik setiap kendaraan bermotor di Indonesia. Penting karena berfungsi sebagai bukti registrasi dan kepemilikan kendaraan, serta memudahkan identifikasi oleh pihak berwenang (misalnya, kepolisian, pengelola parkir). Plat nomor juga membantu dalam penegakan hukum (seperti tilang), pelacakan kendaraan hilang, dan pengumpulan data statistik kendaraan.
Q: Bagaimana cara membaca kode plat nomor kendaraan?
A: Kode plat nomor terdiri dari tiga bagian utama:
- Huruf pertama: Menunjukkan kode wilayah pendaftaran (misalnya, “B” untuk Jakarta, “D” untuk Bandung, “L” untuk Surabaya).
- Angka: Nomor registrasi unik kendaraan, terdiri dari 1 hingga 4 digit.
- Huruf di belakang angka: Menunjukkan sub-wilayah pendaftaran dan/atau jenis/fungsi kendaraan (tidak semua daerah memiliki kode sub-wilayah). Contoh: “B 1234 ABC”, “B” adalah Jakarta, “1234” nomor registrasi, “ABC” adalah kode sub-wilayah (kode belakang ini bervariasi antar wilayah).
Q: Apakah plat nomor bisa dipesan atau custom?
A: Ya, ada layanan plat nomor pilihan atau custom untuk nomor registrasi tertentu, sering disebut “nomor cantik”. Namun, ini dikenakan biaya tambahan dan ketersediaan nomor tertentu tergantung pada aturan dan sistem di Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) masing-masing daerah. Prosesnya melibatkan pengajuan dan pembayaran biaya PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) khusus. Plat nomor biasa (non-pilihan) dialokasikan secara otomatis.
Q: Kenapa beberapa plat nomor memiliki warna dasar yang berbeda?
A: Perbedaan warna dasar plat nomor menunjukkan fungsi kendaraan yang berbeda:
- Hitam dengan tulisan putih: Kendaraan bermotor pribadi.
- Kuning dengan tulisan hitam: Kendaraan bermotor umum (angkutan umum seperti bus, taksi).
- Merah dengan tulisan putih: Kendaraan bermotor milik instansi pemerintah.
- Putih dengan tulisan biru: Kendaraan bermotor Korps Diplomatik negara asing.
- Hijau dengan tulisan hitam: Kendaraan bermotor di kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone) yang mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk.
Q: Apakah plat nomor bisa diganti jika pindah domisili?
A: Ya, Anda wajib melakukan mutasi kendaraan jika pindah domisili antar wilayah yang berbeda kode plat nomornya. Proses ini disebut mutasi keluar (dari daerah asal) dan mutasi masuk (ke daerah domisili baru). Ini melibatkan pencabutan berkas di Samsat asal dan pendaftaran ulang di Samsat tujuan. Setelah mutasi, Anda akan mendapatkan plat nomor baru sesuai dengan domisili baru.
Q: Apakah kode plat nomor setiap daerah di Indonesia selalu sama?
A: Kode wilayah (huruf pertama) pada plat nomor umumnya tetap dan diatur dalam Peraturan Kapolri. Namun, kode sub-wilayah (huruf di belakang angka) dapat berubah atau bertambah seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan dan kebutuhan administrasi. Perubahan ini biasanya diumumkan oleh pihak berwenang (Samsat/Kepolisian).
Q: Bagaimana cara mengecek keaslian plat nomor kendaraan?
A: Ada beberapa cara untuk mengecek keaslian plat nomor:
- Cek fisik: Bahan plat nomor asli terbuat dari aluminium dengan cetakan dan logo Korlantas Polri yang rapi.
- Cek data online: Beberapa daerah menyediakan layanan cek data kendaraan online melalui website atau aplikasi resmi Samsat, dimana Anda bisa memasukkan nomor plat untuk melihat data kendaraan (meskipun tidak semua data pribadi pemilik ditampilkan).
- Cek ke Samsat: Datang langsung ke kantor Samsat untuk verifikasi data kendaraan dan plat nomor.
Q: Apa yang terjadi jika plat nomor hilang atau rusak?
A: Jika plat nomor hilang atau rusak, Anda harus segera mengurus penggantiannya di Samsat. Prosesnya melibatkan laporan kehilangan dari kepolisian (jika hilang), pengajuan permohonan duplikat, dan pembayaran biaya PNBP untuk penerbitan plat nomor baru. Penting untuk segera mengganti plat nomor yang hilang atau rusak karena mengemudi tanpa plat nomor yang sah adalah pelanggaran.
